Jumat, 18 Mei 2018

Cucurak

Alhamdulillah sudah memasuki hari ketiga puasa. Semoga lancar semua ya puasanya teman-teman! Sebelum memasuki bulan Ramadhan kita disarankan untuk saling bermaaf-maafan yang biasanya dibingkai dengan melaksanakan tradisi pada daerah masing-masing. 

Di tanah kelahiran saya, acara bermaaf-maafan sebelum Ramadhan disebut dengan balimau yang arti secara bahasanya "keramas" ๐Ÿ˜. Namun secara pemaknaan artinya melakukan do'a bersama di Mesjid dimana ibu-ibu membawa juadah, yaitu nasi lengkap dengan lauk pauknya yang akan disantap  bersama-bersama. Setelah acara tersebut, disarankan untuk mandi keramas di rumah masing-masing. Ada juga yang keramas bersama-sama di tempat pemandian umum.  Keramas ini bertujuan untuk membersihkan diri sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Ah, rindu sekali dengan tradisi ini. Sudah 13 tahun lebih tidak merasakannya.

Semenjak hijrahbke Bogor, tradisi balimau berganti dengan cucurak. Cucurak yaitu makan-makan bersama kemudian bermaaf-maafan. Umumnya, menu yang disajikan saat cucurak adalah khas sunda seperti nasi liwet dan pelengkapnya. Tradisi ini berjalan rutin semenjak saya mulai kerja. Menunya memang lebuh sering ngeliwet tapi kadang jiga menu makaรฑ siang biasa. 

Menikmati nasi liwet hangat plus pelengkapnya yang komplit di atas daun pisang sungguh sangat nikmat. Cucurak ini ajang juga untuk saling bertukar cerita dan kabar antara sesama teman. Meskipun berada di gedung yang sama, masing-masing personil jarang saling tanya kabar karena kesibukan masing-masing. 


Rabu, 16 Mei 2018

Komentar Jahat???

Dunia media sosial menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia modern. Bahkan terkadang seseorang bisa terlihat lebih terbuka dalam menulis status-statusnya dibanding dunia nyatanya. Mudahnya manusia sekarang dalam berinteraksi lewat dunia maya membuat beberapa etika dalam berinteraksi ditabrak. Jika pepatah dulu mengatakan bahwa mulut mu harimau mu, sekarang berlaku jari mu harimau mu yang bisa menerkam mu setiap saat.

Menilik judul tulisan ini tentang komentar jahat, pasti semuanya sudah paham apa yang dimaksud dari istilah tersebut. Interaksi yang terhubung lewat layar gawai masing-masing membuat seseorang sangat bebas ingin mengetik apa saja dalam beeselancar di dunia maya. Beberapa waktu lalu ada seorang bunprof yang menampilkan tentang hitungan pengeluarannya selama sebulan. Postingan tersebut dibuat sebagai salah satu tugas dalam game "cerdas finansial". Kesalahan terbesar menurut para netizen yang melayangkan berbagai komentar sinis adalah rincian pengeluarannya yang tidak masuk akal, mana mungkin di jaman sekarang dengan anak 2 kalau ga salah) bisa hidup hanya dengan uang 2,5 juta rupiah. Banyak hal yang tidak tercantum dalam rinciannya dan terlihat seperti mengada-ada. Padahal jika saya amati postingan tersebut bisa jadi memang seperti itu kenyataan hidupnya. Mungkin saja memang dia dapat rumah gratis, anaknya dibiasakan untuk tidak pakai pospak sepanjang hari dan juga tipe ibu-ibu yang kemana-mana cukup bermodalkan bedak tipis-tipis saja tanpa skincare yang lain-lain hehehe.

Pernahkah kita berpikir apa yang orang lain rasakan ketika membaca komentar negatif kita? Apakah kita benar-benar bisa memastikan mereka akan baik-baik saja setelah membaca komentar-komentar tersebut? Jika komentar jahat tersebut dilayangkan kepada publik figur a.k.a orang terkenal mungkin menurut sayabtidal terlalu masalah karena biasanya mereka juga sudah mempersiapkan diri efek samping dari keterkenalan. Nah bagaimana dengan ibu seperti contob diatas tadi? Mungkin saja juga banyak orang-orang biasa seperti ibu tadi, tiba-tiba menjadi viral yang diikuti pula dengan komentar jahat. Padahal sudah pasti niat awal dia mengunggah status tersebut hanya ingin berbagi atau bisa jadi bentuk penguatan dirinya agar selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan. Bisa jadi dia juga sedang berjuang untuk belajar Qanaah. Ingat! Dunia maya itu tidak selalu menampilkan  kondisi terkini di lapangan. Misalnya kita melihat seorang teman mengunggah foto-foto lagi liburan. Terus ada yang berkomentar, ih enak ya bisa jalna-jalan terus. Pantes saja bisa jalan-jalan, suaminya tajir sih belum punya anak lagi bla...bla . Padahal teman yang mengunggah foto liburan tersebut lagi terbarong di tempat tidur, harus istirahat total akibat pendarahan yang dia alami . Foto tersebut diunggah sebagai bentuk luapan rasa bosan dan sedih yang dia alami.

Bijaklah dalam memainkan jari merangkai kata-kata dalam berkomentar di sosial media. Setiap kebaikan dan keburukan sekecil apapun pasti akan berbalik pada kita. Satu lagi yang terpenting, sebelum menggunggah sesuatu coba pikirkan dulu, apalah memang layak jadi konsumsi umum? Apakah itu benar bukan hoax? dan sekali-kali jangan pernah mengada-ada, hidup di dunia maya itu harus selaras dengan di dunia nyata.

Minggu, 13 Mei 2018

Ide Bermain: Asyiknya Bermain Air

Akhir pekan adalah waktu untuk bersama keluarga. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan bersama-sama mengisi wakt u libur. Berlibur di rumah bisa juga menjadi pilihan menarik untuk mengisi libur akhir pekan. Kegiatan alhir pekan di rumah ini menjadi favorit bagi keluarga terutama bagi abi dan abang yang tidak terlalu suka bepergian. 

Mempunyai dua orang anak yang aktif dan satu bayi adalah PR banget untuk mencari kegiatan yang bisa mengakomodir keinginan semua. Alhamdulillah FH1&FH2 mempunyai satu aktivitas yang sama-sama mereka senangi yaitu berenang. Biasanya Abi akan mengajak berenang di kolam berenang dekat rumah, tapi kadang jika tidak sempat berenang di kolam plastik pin mereka sangat menikmati seperti kemaren.

Saya sengaja membeli kolam renang yang instan, yang bisa langsung dipakai tanpa dipompa terlebih dahulu. Bangun tidur abang sudah minta berenang . Dia mau tes kapal lego rakitannya biasa mengapung atau tenggelam. Mendengar abangnya mau berenang, FH2 pun langsung sibuk minta ganti baju renang. Anak tetangga depan rumah pun ikutan bermain air bersama. Mereka sangat bahagia dengan libur yabg hemat tapi seru ini.


Kenapa anak-anak senang sekali bermain air?

Adakah anak-anak yang tidak suka bermain air? Sepertinya semua anak suka ya dengan bermain air, jika pun ada yang tidak suka pasti mereka pernah mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan berkaitan dengan air sehi gga membuat trauma. Selama sembilan bulan lebih berada di rahim ibu yang dilindungi oleh air membuat mereka sudah akrab dengan air semenjak dilahirkan. Bayi yang baru lahir akan menunjukkan ekspresi bahagia ketika dimandikan. Begitu juga dengan FH1 dan FH2, mandi menjadi aktivitas favorit apalagi kalau dapat lampu hijau untuk bermain air. Mereka tidak akan berhenti kalau tidak "dipaksa" berhenti meskipun mereka sudah kedinginan, bibir membiru dan jari-jari tangan keriput. Tak heran jika tagihan PDAM tiap bulan diatas rata-raya seharusnya pemakaian normal. Satu lagi aktivitas bermain air yang disenabgi anak-anak adalah main hujan. Ekpresi mereka saat diizinkan bermain hujan melebihi senangnya ekpresi bahagia ketika dibelikan mainan. Izin untuk main hujan ini memang agak sedikit lebih ketat aturannya, karena tidak setiap saat hujan itu baik untuk bermain. Hujan gerimis dn terlalu deras malah bisa berbahaya untuk anak-anak. Kondisi anak-anak sebelum bermain hujan-hujanan harus dalam keadan sehat.

Begitu menyenangkan aktivias yang melibatkan air ini, apakah ada pngaruhnya untuk mereka? Ternyata bermain air memlubyai banyak manfaat untuk anak-anak terutama untuk balita sangat membantu perkembangan motoriknya. Berikut beberapa manfaat bermain air untuk anak-anak yang dikutip dari website ibudanmama.com:
  • Perkembangan fisik
    Si Kecil lonjak-lonjak kegirangan setelah menyiprat-nyipratkan air, menepuk, dan menuangkan air dari gayung ke ember. Aktivitas si Kecil ini mendorong koordinasi tangan, mata, dan juga ketangkasan tangannya.
  • Belajar memecahkan masalah
    Ketika melihat mainannya ada yang tenggelam dan mengapung di dalam air, si Kecil akan belajar bahwa tidak semua benda mengapung di air. Hal ini akan membuatnya mempelajari sebab dan akibat.
  • Mengendalikan emosi
    Berendam di air hangat bisa membuat orang dewasa merasa nyaman dan tenang. Bagi si Kecil, bermain air bisa membuat emosinya lebih tenang dan gembira. Aktivitas menyiram, menyiprat-nyipratkan air, dan menghentakkan kakinya di bak berisi air menjadi cara sederhana bagi anak untuk mengekspresikan emosinya.
  • Mengembangkan kreativitas
    Anak-anak bisa mengembangkan kreativitas dengan bermain air. Berbagai ide baru bisa dilakukannya saat bermain air, seperti berimajinasi dengan mainannya.

Jumat, 11 Mei 2018

Tepat Sasaran Dalam Bersedekah

"Bu, nanti siang ibu pulang kan?"
"InsyaAllah bi, kenapa?"
"Ini bu, suami saya dapat kupon tiket sembako. Bisa diambil jam 10.00-11.00 dan jam 13.00-14.00. "
" Bibi ambil yang jam 1 aja ya, ga keburu kalau yang jam 11."
" Iya bu"
Begitulah dialog singkat saya dengan bibi sebelum berangkat kantor. 
Setiba di kantor, saya baru ingat ada agenda jenguk teman yang lagi sakit. Berdiskusilah dengan teman agar bisa berangkat sebelum jam makan siang. Jadi saya bisa sampai rumah sebelum jam 12.30. 

Berangkatlah bibi dengan anak saya yang juga pengen ikut karena punya tujuan yang sama. Anak saya pengen jajan di mini market tempat bibi akan tukarkan kupon. Sesampai di rimah bibi bawa dua tentengan kecil. 1 kresek titipan saya dan satunya lagi jasil dari tukar kupon. Ada raut sedikit kesal dibalut tertawa konyol. Ternyata sembako yang dkmaksud disini adalah paket makan siang yang terdiri dari 1 bungkis nasi, 1 cup kecil puding dan 1 botol air mineral 330 ml. 

Saya juga ikut tertawa konyol namun sedih juga atas peristiwa ini. Kupon ini dibagikan satu hari sebelumnya oleh panitia pada penarik becak yang berada pada lokasi belakang komplek. Cukup jauh mereka berjalan untuk nenuju lokasi. Mereka memang sering mendapat nasi bubgkus atau kupon dari para dermawan. Biasanya untuk nasi bungkus, langsung dibagikan oleh dermawan dipangkalan becak mereka. Jika yang dibagikan kupon biasanya ditukar dengan sembako atau amplop di lokasi para dermawan.

Menurut saya niat baik dari pemilik mini market sangat mulia, tapi ada baiknya dalam bersedekah juga perlu dipikirkan teknisnya. Niat kita bersedekah adalah berbagi rezeki dan kebahagiaan. Jangan sampai malah menyusahkan. Kita harus benar-benar pikirkan teknis pembagiannya, jangan sampai merepotkan. Setidaknya usaha mereka sebanding dengan apa yang kita berikan. Kurang afdol, jika yang menerima derma malah jadi kesal. Jika memang tetap mau pakai sistem kupon demi ketertiban, silahkan tulis dengan jelas pada kupon tersebut "KUPON MAKAN SIANG". Kalau sudah tertulis jelas begitu, jadi yang hadir benar-benar yang mengharapkan. Sedekah yang kita berikan pun jadi tepat sasaran dan menambah keberkahan dalam rezeki kita insyaAllah. Tidak salah juga para tukang becak tersebut mengira itu adalah kupon sembako, karena biasanya seperti itu yang mereka terima apalgi ini yang ngasih mini matket.

Kasus pembagian sedekah ini yang berujung pada petakn sering sekali kita dengar lewat berita di televisi. Mereka rela beedesak-desakan, bahkan terinjak hanua untuk mendapatkan uang sebesar Rp.25.000 atau dapat palat sembakonyang hanya berisi 1 liter beras, 0,5 liter minyak dan mie instan. Ironi, kejadian ini mempertontonkan betapa banyaknya orng miskin di Indonesia. Alangkah lebih baik jika meniru sahabat Rasulullah, langsung mendatangai rumah-rumah para dhuafa di malam hari tanpa ketahuan untuk membagi-bagikan sedekahnya. Namun, bisa jadi juga mereka rela datang jauh-jauh dengan harapan tinggi, dapat banyak. Ternyata sampai di lokasi hanya dapat segitu jadilah kekesalan tertumpah pada aksi dorong-dorongan. Itu menurut hemat saya.

Niat baik bisa berubah jadi petaka jika tidak diperhitungkam secara matang. Bijaklah dalam berderma, sifat ikhlas adalah harga mutlak jangn sampai ada menyusup sedikitpun riya di dalam hati. Satu lagi yang harus dipertimbangkan, apakah mereka yng menerima kupon ini benar-benar membutuhkan. Betul kah tepat sasaran? Mungkin para tukang becak yang datang kesitu adalah mereka yang sudah datang dengan perut kenyang. Jila mereka tau itu adalah kupon makan siang mungkin bisa mereka berikan pada pemulung yang mungkin lebih membutuhkan. Jadi untuk bagi-bagi makan siang ini sepertinya memang langsung diberikan saja tidak usah pakai kupon. Jila beralasan tidak sempat untuk mengantar langsung, tulis saja besar-besaran di depan toko bahwa pada hari inibada paket makan siang gratis. Silahkan datang dan ambil. 

Rabu, 09 Mei 2018

Ada apa di Cimory Riverside?

Dua hari yang lalu saya ada acara di puncak. Sebenarnya acaranya menginap, tapo saya pulang sorenya dan besoknya datang kembali pagi-pagi. Lokasi acara sangat dekat dengan Cimory Riverside. Wah seru nih kalau ajak sulung main kesini, karena dia sudah tampak bosan selama liburan hanya di rumah. Acara hari kedua agendanya penutupan dan jam 10.00 sudaj selesai. Jadi tidak masalah kalau saya bawa anak.

Setelah acara selesai kami langsung berjalan menuju cimory, kurang lebih jaraknya 600 m dari hotel. Kemaren sangat padat disana, banyak bis-bis besar yang parkir. Sepertinya memang lagi musim karya wisata sekolah ya sekaligus acara perpisahan. Ada beberapa spot bermain disini dan tentunya banyak spot untuk berfoto juga. 

Kami menuruni anak tangga dan berfoto padaspot berfoto wajiba kalau kesini yaitu depan botol yoghurt yang dibelakangnya ada tulisan cimory riverside. Disamping kiri ada aula, yang saat itu ada rombingan yang lagi mengikuti edutrip proses pengolahan susu. Kegiatan ini memang khusus diperuntukkan untuk rombongan dan sudah konfirmasi sebelum datang kesini. Sebelah kanan ada play ground buat anak dengan hiasan payung-payung yang tentunya jadi spot foto yang instagramable.  Sebelahnya ada toko yang menjual baju-baju. 

Nah, jika kita meneruskan menuruni anak tangga disininkita alan disusuhkan dengan pemandangan yang menyejukkan. Rimbunan pepohanan dan sungai. Ada 2 kegiatan yang bisa kita lakukan di bawah yaitu memasuki Aqurium monster dan River walk. Tiket masuk untuk dua lokasi tersebut sebesar Rp. 25.000 per orang. 

Aquarium monster mnyuguhkan berbagai ikan "aneh" yang jarang kita jumpai, mungkin sering kita lihat hanya lewat layar aca seperti bayi hiu. Sedangkan river walk mengajak kita menyusuri bantaran sungai melalui jembatan yang sudah disediakan hingga menuju sebuah mini zoo yang berlokasi di seberang. Bagi anda yang hanya ingin berfoto-foto cukup mengambil foto dari atas maka lensa kamera anda akan menangkap pemandangan bagus pada lokasi tersebut. Jadi tidak perlu bayar tiket, hemat kan ? Hehehe

Ada satu spot pada lantai atas yaitu 3D-eye. Tempat berfoto-foto dengan efek 3 dimensi. Tiket masuknya Rp.30.000. Saya tidak masuk kesini karena tidak terlalu suka berfoto-foto selfie apalagi cuma berdua dengan sulung, kurang seru. Kalau lihat-lihat dari postingan yang berseliweran di instagram, spot fotonya tidak terlalu banyak. Nah, ini bisa jadi tips buat anda sebelum mengunjungi suatu lokasi wisata dengan melakukan IG walking. Cukup dengan memasukkan kata kunci objek wisata yang kita ingin tuju pada menu explore maka akan muncullah foto-foto pada lokasi tersebut. Cara ini dapat mengefektifkan waktu kita selama mengunjungi tempat tersebut karena sudah punya tujuan.

Area wajib yang harus di kunjungi disini tentulah mall cimory tersebut yang menjual susu segar berikut turunannya. Tersedia juga berbagai macam kripik dan kue untuk dijadikan oleh-oleh. Mereka barunsaja mengeluarkan produk baru yaitu choco roll cake yaitu bolu gulung yang lbagian luarnya bermotif totol-totol sapi. Harganya Rp.75.000 /kotak, dimensinya lebih kecil dibandingkan bolu gulung meranti yang dari Medan itu. Oleh-oleh yang wajib dibeli kalau kita kesini tentu saja susu karena jargon dari lokasi wisata ini "susu segar langsung dari pabriknya". Harga perkemasan 850-950 ml adalah Rp.20.000. Menurut saya sih mahal karena biasa beli susu segar dari KPSS yang ada di kompleks kantor saya hanya Rp.9000/ 1 liter ๐Ÿ˜. Tapi tidak lah ke cimory namanya, kalau pulangny tidak membeli susu ๐Ÿ˜‰.

Berikut beberapa spot foto yang ada di Cimory Riverside:












Selasa, 08 Mei 2018

Anak Pertama Penuh Perjuangan

Sepasang pengantin yang telah sah pasti berharap untuk segera punya momongan. Alhamdulillah pada usia pernikahan menginjak bulan kedua saya positif hamil. Kondisi kehamilan ini sangat nyaman buat saya karena tidak mengalami mual-mual, istilah orang-orang "hamil kebo". Saat itu saya lagi sibuk-sibuknya bimbingan tesis dan merampungkan penelitian, jadi hampir sejauh 30 km saya tempuh dengan mengendarai motor.

Menginjak minggu keenam tiba-tiba muncul flek, langsung suami membawa ke rumah sakit dan saya harus diopname beberapa hari. Ternyata saya yang merasa hamil "kebo" karena tidak mual, sebaliknya janin yang di dalam justru dalam keadaan lemah. Setelah flek berhenti, saya diperbolehkan pulang dengan melanjutkan bedrest di rumah. Beberapa hari kemudian flek kembali muncul. Namun kali ini kami tidak langsung ke rumah sakit, saya istirahat di rumah saja dengan menghabiskan obat penguat yang dikasih dokter.

Tengah malam di minggu ketujuh usia kehamilan, saya merasakan sakit perut. Rasa sakitnya seperti sembelit namun lebih ngilu. Rasanya seperti ada yang mendorong-dorong dari dalam. Suami saya terbangun karena mendengar saya merintih. Sakitnya hilang timbul, kurang lebih 2 jam saya rasakan seperti itu. Hati saya tidak tenang. Saya tidak bisa melakukan apa-apa kecuali hanya berbaring menahan sakit. Saya menyuruh suami untuk shalat tahajud. Ketika suami shalat, saya merasakan sakit yang luar biasa, seperti ada yang mengaduk-ngaduk perut dan mendorong sesuatu untuk keluar. Croot... tetiba ada sesuatu yang saya rasakan keluar dan seketika sakit saya hilang. 
Seusai shalat suami bertanya: "apakah masih sakit? "
"Tidak" jawab saya. Saya tidak menceritakan kalau ada sesuatu yang keluar karena saya belum siap. Akhirnya kami melanjutkan tidur.

Saya langsung menuju kamar mandi setelah bangun tidur. Terlihat ada segumpal darah, kurang lebih sebesar bola pimpong. Saya langsung menangis dan berujar kepada suami, sepertinya janin kita sudah keluar. Barulah saya ceritakan kejadian semalam pada suami. Kami tergugu menangis berdua dan menelepon saudara yang pernah juga mengalami keguguran untuk minta referensi dokter. Alhamdulillah pagi itu ada jadwal dokter. Saya hanya ganti baju luar, baju dalam tidak saya ganti. Setiba di klinik, bidan melihat darah tersebut dan menyatakan bahwa itu memang janin. Dokter melakukan USG, layarnya bersih. Rahim saya sudah kosong. Akhirnya saya hanya dikasih obat pembersih darah.

Enam bulan kemudian kami baru melakukan program hamil kembali. Saya sudah menyelesaikan kuliah S2. Alhamdulillah tidak menunggu waktu lama, Allah mengamanahi kami kembali. Berdasarkan pengalaman pertama, saya minta sama Allah untuk hamil kali ini saya ingin dikasih tau kalau tubuh saya tidak kuat agar jadi pengingat bahwa ada janin lemah di dalam yang harus saya jaga. Jadi saya merasakan morning sickness dan mual-mual ketika mencium aroma tertentu. Saya juga jadi gampang lelah, beruntung beban kerja dikantor tidak lagi banyak sehingga bisa istirahat di sela-sela bekerja. Awal kehamilan saya sempat flek satu kali sehingga selama trimester pertama saya minum obat penguat dan 2 butir telur ayam kampung. Serangkaian uji lab pun saya lakukan untuk menghindari terjadi keguguran kembali.

Trimester pertama terlewati dengan baik, selanjutnya di trimester kedua saya sudah jauh lebih fit. Makan juga sudah enak, namun suami saya sangat protektif soal makanan yang saya makan. Saya puasa jajan bakso dan rujak selama hamil. Padahal 2 makanan tersebut penggoda iman ibu-ibu hamil. Beliau ketakutan karena pada kehamilan pertama dulu saya sering sekali jajan bakso pedas dan makan yang asam-asam. Kemungkinan ini juga menjadi pemicu keguguran karena porsi makannya sudah berlebihan. 

Bulan-bulan selanjutnya berjalan jauh lebih baik. Sampai menginjak usia 8 bulan saya harus terbang ke kampung halaman untuk melahirkan. Sama-sama belum punya pengalaman dan tidak ada keluarga dekat di perantauan menjadi alasan untuk saya melahirkan di kampung dekat dengan keluarga besar. Berada dalam suasana dukungan keluarga menjadi salah satu faktor kemudahan dalan menjalani persalinan, karena merasa tenang dan nyaman. Alhamdulillah tanggal 8 Ramadhan anak pertama kami lahir melalui persalinan spontan dengan bidan yang masih keluarga sendiri. Terbayar sudah semua air mata yang keluar. Sungguh Allah itu akan menganugerahi nikmat pada waktu yang terbaik, kami punya anak saat saya sudah lulus artinya waktu saya sudah bisa lebih fokus pada anak. Saat itu juga kami sudah membeli rumah yang sebelumnya kami mengontrak disana. Setiap anak memang terlahir berikut dengan rezekinya. 

Senin, 07 Mei 2018

Do'a yang Dikabulkan (Part.2)

Bimbel pun di mulai dengan mengerjakan soal-soal. Tentor memberikan tips dam trik mengerjakan soal agar tembus PTN. Baru beberapa hari berjalan kepala rasanya sudah mumet, sulit juga ternyata hehehe.  Saat jeda waktu belajar kami nobrol santai, saat itu teman langsung bilang bahwa pengumuman USMI sudah keluar. USMI adalah seleksi masuk Institut Pertanian Bogor tanpa tes (red:PMDK IPB). Meskipun sempat terucap bahwa tidak akan mengikuti kuliah ke IPB jika lulus tapi saya penasaran juga hasilnya. Sepulang bimbel dibantu kakak, saya mencari hasil pengumuman di internet ternyata ada nama saya disana. Saya diterima di jurusan Fisika.

Hati saya dibuat galau, tidak lama berselang datang SMS dari wakil kepsek mengabarkan kelulusan ini dan saya dominta segera pulang untu mengurus administrasi. Bimbang menggelayuti pikiran, saya menelepon orang tua meminta pendapatnya. Saat itu saya ingat, papa bilang terserah saya mau diambil atau tidak tapi mungkin bisa dipikirkan kembali. Ini merupakan suati bentuk prestasi, penghargaan orang terhadap kita. Jangan sampai salah mengambil langkah, karena PMDK ini berpengaruh pada persentase diterimanya adek kelas nantinya.

Istikharah adalah cara yang tepat untuk meredakan kegundahan hati dan menetapkan pilihan. Saya merenung dan meyakinkan diri, Apakah ini jawaban dari do'a saya? Pikiran saya menelusuri setiap cita-cita yang pernab terucap. Ketika SD saya sempat bercita-cita ingin menjadi insinyur pertanian (red: dulu gelar lulusan IPB insinyur). Kemudian menginjak SMP saya ingin sekali kuliah di pulau Jawa yang mempunyai PTN-PTN terbaik di negeri ini. Mungkinkah ini jalan terbaik menurut Allah untuk dunia dan akhirat?

Setiap usak bermunanat panjang, hati selalu cenderung mengambil kesempatan ini. Akhirnya dengan diantar orang tua tibalah saya  di kota hujan untuk menimba ilmu. Suasana pesantren itulah yang saya rasakan saat melakukan registrasi karena para mahasiawi berjilbab lebar mendominasi panitia penyambutan maba. Alhamdulillah wa syukurillah, insyaAllah keputusan ini lah yang terbaik.

Epilog : akhirnya saya jatuh cinta dengan kampus dan kota ini. Setelah lulus S1 saya mendapat beasiswa lanjut S2. Enam bulan kemudian saya diterima sebagai peneliti pada instansi pemerintah. Setahun kemudian Allah mentakdirkan saya berjodoh dengan seorang dosen. Satu hal penting dan paling bearti sampai saat ini Allah masih memberikan saya nikmat berada dalam "lingkaran".

Minggu, 06 Mei 2018

Do'a yang Dikabulkan (Part 1)

Siswa-siswi SMA lagi merayakan kelulusannya. Banyak cara mereka dalam mensyukuri kelulusan tersebut seperti sujud syukur, berbagi dengan kaum dhuafa dan berbagai kegiatan positif lainnya. Meskipun sebagian yang lain masih merayakannya dengan euforia sesaat tak berfaedah seperti coret-coretan. Lulus SMA menyatakan mereka lulus sebagai siswa.  Jenjang tertinggi dalam pendidikn menengah. Peristiwa ini mengingatkan saya pada belasan tahun silam (Jadi saya bukan angkatan dilan ya, masih muda belia hahaha ngarep).

Mereka yang lulus sejatinya hanya merayakan kebahagiaan sesaat karena ada ujian yang lebih berat dari UN yaitu ujian masuk perguruan tinggi. Nah, momen ini merupakan bagian terpenting dalam perjalanan hidup saya. Momen yang membuat saya harus keluar dari zona zaman. Momen dimana pertama kalinya saya menyadari kekuatan sebuah do'a. 

Ada beberapa cara masuk perguruan tinggi negeri, salah satunya melalui jalur tanpa tes. Kelulusan ditentukan berdasarkan seleksi raport, dulu namanya PMDK (red: sekarang SNMPTN). Saya diterima di PTN lewat jalur ini. Berdasarkan nilai raport saya diberi kesempatan untuk memilih 3 universitas. 2 PTN favorit di pulau Jawa dan 1 PTN terbaik di Sumbar. Target utama saya lulus di PTN Sumbar karena jurusan yang saya pilih adalah sesuai cita-cita saya.

Farmasi menjadi jurusan yang saya impikan sejak awal masuk SMA. Saya bercita-cita menjadi apoteker. Melalui korespondensi saya sering curhat dengan seorang sahabat pena yang berasal dari Jogjakarta. Kami satu angkatan dan mempunyai cita-cita yang sama. Sebenarnya saat itu saya juga ingin mencoba masuk universitas di Jogja seperti pilihan teman. Namun saat menyodorkan brosur biaya kuliahnya ke orang tua mereka tidak sanggup. Saya cukup sadar diri, perekonomian keluarga kami saat itu masih pas-pasan dan saya juga masih punya dua adik yang juga butuh biaya sekolah. Jadi harapan satu-satunya saat itu adalah PTN di Sumbar. Berbekal nilai yang bagus dan jejak rekam alumni sebelumnya, saya yakin diterima di jurusan farmasi.

Tibalah hari pengumuman, dari 4 orang yang mendaftar di PTN tersebut hanya ada 3 orang yang lulus. Artinya ada satu orang yang tidak lulus dan itu adalah saya. Seketika saya merasa terhempas ke jurang, saya sangat terpukul. Malu dan hina rasanya sebagai juara umum selama SMA kalah sama teman-teman yang nilainya di bawah saya. Sudah dipastikan teman saya yang nilainya jauh di bawah saya tersebut sudah aman dan tenang karena sudah mendapatkan PTN impian. Sedangkan saya? Menangis tersedu meluapkan kekesalan di depan orang tua. Sunguh sangat berat menerima kenyataan yang ada. Papa dan mama mencoba membesarkan hati saya, mengingatkan saya untuk ikhlas dan sabar karena masih ada harapan pada 2 universitas yang saya pilih. Lagi-lagi keangkuhan menyelimuti diri, saya bilang tidak akan meneruskan pada universitas lain karena saya hanya mau kuliah di jurusan farmasi. Mereka sangat sabar menghadapi saya dan mengikuti apa yang saya inginkan yaitu masuk bimbel persiapan SPMB (red: sekarang SBMPTN).

Berangkatlah saya ke kota Padang dengan tekad bulat belajar sungguh-sungguh demi menembus farmasi. Orang tua turut serta mengantarkan lengkap dengan perbekalan selama sebulan penuh (antara haru dan lucu saya teringat waktu ini) ๐Ÿ˜‚.

Hari-hari saya isi dengan belajar dan terus introspeksi diri. Saya mengingat kembali apa yang telah terjadi, mungkin ada yang salah dalam saya berharap dan bersikap. Sehelai daun yang gugur atas kehendakNYA untuk kemudian berganti dengan daun yang baru. Mungkin itu yang sedang terjadi pada diri ini. Setiap penghujung malam dan seusai shalat saya tidak lagi berdoa untuk lulus di jurusan Farmasi. Saya meminta kepada Allah untuk dimudahkan masuk perguruan tinggi yang akan mendatangkan kebaikan dunia dan akhirat buat saya nantinya. Do'a ini membuat saya jauh lebih tenang menghadapi hari-hari ke depan. Ikhlas pada apa yang sudah terjadi, ikhtiar dan tawakal dalam menggapai mimpi.

Bersambung.....

Rabu, 18 April 2018

Semua Ada Waktunya


Sulungku yang sebentar lagi menginjak usia 7 tahun sedang asyik melafalkan hafalannya sembari jari jemarinya juga asyik memutar-mutar kotak rubik. Saya sesekali membenarkan potongan ayat yang dilafadzkannya sambil menggendong adik bayi.

Lantunan ayat yang keluar dari pita suaranya membuat saya terhenyak dan merenung. Teringat, betapa dulu saya  hampir frustasi untuk mengajarkan satu ayat saja padanya. Saya menangis karena merasa tidak mampu jadi ibu yang baik sedangkan diluar sana anak seusianya sudah hafal belasan ayat Al-Quran bahkan sudah lebih dari satu juz. Rasanya semua metode sudah dicoba, memohon disetiap penghujung doa agar Allah mudahkan dalam mendidik titipanNya ini. Jangankan menghafal kalamNya, mengingat nama-nama warna saja dia sangat susah kala itu. Ide-ide bermain yang bertaburan sudah diaplikasikan, namun tetap nihil. Ibu muda  ini semakin terintimidasi dengan postingan ibu muda lainnya.

Waktu beranjak dengan cepat, sulung ku pun mulai melompat setahap demi setahap. Tiba-tiba dia jadi sangat lancar membaca dan seperti malam ini,Allah mudahkan dalam menghafal kalamNya dalam waktu yang singkat. Ibu muda tertegun, betapa selama ini dia terlalu terburu-buru dalam membersamai sedangkan Sang Pemilik memberikan waktu yang panjang untuk bersamanya tapi tak bisa diulang.

Setiap anak terlahir sebagai pembelajar yang gigih. Tak ada satu pun bayi yang  berhenti berusaha sampai dia bisa berdiri. Mereka terus berusaha untuk bisa berjalan, melompat, berlari dan seterusnya. Penjaga titipan hanya diminta untuk sabar dalam membersamainya dan mendidik sesuai fitrahnya.

Saya terus menyimak lantunan ayat suci sampai selesai dan berujar.
"MasyaAllah,abang pintar. Umi yakin abang pun mampu suatu saat jadi dokter"
"Koq jadi dokter mi,abang kan mau jadi tentara" ternyata dia komitmen dengan cita-citanya ini.Biasanya anak kecil suka berubah -ubah.
"Kata nenek jangan jadi tentara bang, nenek kayaknya takut cucunya ditembak hehehe."
"Ga apa-apa mi, kan abang jadi syahid"

MasyaAllah Tabarakallah.





FH,
Ruang hati,April 2018

Senin, 16 April 2018

TERLENA

Negeri ini tanah surga, katanya
Tongkat kayu dapat kau jadikan tanaman
Lautan luas adalah kolam susu
Rakyatnya hidup sejahtera , katanya

Negeri ini gemah ripah loh jinawi,katanya
Sang tuan duduk tenang di singgasana
Terperdaya oleh "katanya"
Melenakan dia dalam angan-angan golongannya

Negeri ini tanah surga bagi orang seberang
Berbondong-bondong untuk meraup segala isi kolam susu
Tuan rumah jadi tamu di tanah surganya
Menunggu tuan yang duduk disinggasana tersadar dari lamunannya

Semoga lamunan ini segera berakhir
Singgasananya  telah melenakannya
Terlupa akan segala janji yang terucap
Agar rakyatnya hidup damai dan sejahtera
Bukan hanya sekedar katanya

~FH, depan tembok soreApril 2018

#ByFifiaZ

Selasa, 10 April 2018

Nikah Muda

"Bu, aku boleh ga nikah muda?" Ujar rahmat meminta izin pada ibunya

"Kamu yakin udah sanggup?"

"InsyaAllah bu, olshop ku sudah stabil profitnya."

"Ya terserah kamu, tapi cuma satu pesan ibu. Jangan nikah saat kuliah."

"Kenapa bu?ibu tenang saja meskipun sudah nikah nanti saya tetap akan menyelesaikan kuliah sampai meraih gelar sarjana"

"Jangan nak... bersabarlah. Ga sopan sama dosen mu" 

~FH,2018~
#ByFifiaZ

Senin, 09 April 2018

Noktah Kehidupan

Aku berlari dan terus berlari
Namun hanya lelah yang ku dapati
Ada rongga kosong yang minta diisi
Ribuan noktah menyelimuti diri

Aku berhenti berlari
Tubuh ku tersungkur disenyapnya malam
Mengiba dan merayu Sang Pencipta
Berharap hidup yang bahagia dan barokah

By FifiaZ,
sudut bumi, 9 april 2018

Selasa, 03 April 2018

Ibu Nusantara

Adzan ashar berkumandang dari mushalla di samping rumah ku. Anak-anak yang tengah asyik bermain polok seketika bubar dan berjalan menuju mushalla. Mereka sungguh anggun dengan baju kurung dan jilbab putihnya.

Terlahir sebagai seorang wanita di tanah sumatera yang merupakan salah satu pulau di wilayah nusantara membuat saya akrab dengan baju longgar dan jilbab dari kecil. Baju longgar tersebut kami sebut dengan baju kurung, dimana bajunya berlengan panjang dan bawahan rok.

Pakaian menunjukkan identitas seseorang, layaknya kebaya dan konde yang berasal dari pulau jawa begitu pun baju kurung dan kerudung bagi masyarakat sumatera yang kental dengan budaya melayu. Identitas yang tidak membatasi mereka untuk saling berkreasi dan bekerjasama. Sebatas identitas yang tidak menghilangkan rasa sayang dan persatuan diantara mereka. Identitas yang menunjukkan mereka juga bagian dari kaum ibu di nusantara ini. Kaum ibu yang menjadi penentu kualitas generasi akan datang.

Sayup-sayup terdengar suara riuh rendah alunan ayat suci dari jendela kamar ku. Suara yang menentramkan jiwa, menenangkan pikiran dan hati dari semberawut negeri ini. Ah..tiba-tiba aku ingin kembali ke masa kecil ku, merasakan hal yang sama dengan adik-adik yang lagi mengaji di mushalla. Hidup yang penuh damai dan tentram. Semoga dimasa kalian dewasa nanti bisa tetap kalian rasakan rasa seperti sore ini.

Sudut kamar ku, 4 April 2018
Fifia Zulti

Minggu, 01 April 2018

Sewindu

Dua insan dipertemukan
 Dalam suatu ikatan suci
Teriring do'a dan restu dari keluarga
Bergenggaman melangkah bersama

Sudah cukup jauh perjalanan ini
Sewindu telah kita lalui
Menapaki jalan yang berliku
Menaiki satu demi satu anak tangga

Ada ego yang menguasai
Hati yang terkadang mengeras
Air matalah yang meluluhkan
Untuk kita bisa tertawa bahagia

FH, 204'10 - 204'18

Selasa, 27 Maret 2018

Istirahat mu di Surga

Suara azdan subuh berkumandang dari mesjid dekat rumah. Tubuhku yang masih menolak bangun ku paksakan beranjak dari tempat tidur. Dinginnya air yang menyentuh wajah sedikit menyegarkan tubuhku yang capek dan ngantuk.

Beginilah kehidupan malam ku, aku harus terjaga dari jam 00.00 WIB sampai waktu menjelang subuh. Bisa tidur 30 menit sebelum subuh merupakan suatu kenikmatan yang luar biasa bagi ku. Kehidupan pagi ku tak berbeda jauh dengan kehidupan malam ku yang minim istirahat. Setelah menyiapkan sulung berangkat sekolah dan menyiapkan hidangan dan bekal untuk orang-orang dirumah, saya pun segera bersiap-siap berangkat ke kantor. Bersyukur ritme kerja dikantor tidak terlalu padat dan saya lebih leluasa mengatur waktunya, jadi minimal 1 jam sudah dipastikan saya bisa istirahat dengan cukup. Namun sekali-kali jatah istirahat ini juga harus dipakai untuk menyelesaikan deadline pekerjaan.


Beberapa rumah dari rumahku, ada kehidupan lain yang sedikit berbeda tapi bisa juga dibilang sama. Adzan subuh pun menjadi alarm baginya untuk bangun. Tugas utamanya di pagi hari adalah menyiapkan anak-anak dan suami berangkat sekolah dan bekerja. Setelah itu lanjut mengantarkan anak. Mungkin dia berpikir, setelah mengantar anak-anak saya bisa melanjutkan tidur semalam yang kurang nyenyak. Tapi, tumpukan baju kotor diember melambai-lambai minta digiling. Pun, mainan yang berserakan dilantai minta segera disingkirkan karena sungguh membuat rumah yang mungil ini terasa semakin sempit. Hidupnya berputar pada siklus yang sama, beralih dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya yang tak ada habis -habisnya. Sesekali tangannya meraih smartphone dan berselancar di dunia maya untuk  sejenak merilekskan syaraf-syarafnya agar tetap waras. Jarum jam seakan berputar cepat sekali sehingga pergantian malam dan siang seakan tiba-tiba.

Saya yakin, ibu yang tinggal di komplek sebelah pun punya ritme hidup yang tidak jauh berbeda dengan saya bahkan ibu-ibu di pelosok negeri pun pasti sama. Capek dan lelah cukup dirasakan, berharap lelah berganti lillah. Waktu istirahat di dunia tak apalah kurang, istirahat di Surga yang kami rindukan.

F.Zulti, Maret 2018

Minggu, 25 Maret 2018

Penantian

Wajah teduh nan menyenangkan
Bola mata yang selalu bersinar
Sikap tubuh yang anggun
Hati yang luas dan tegar

Sungguh pribadi yang menawan
Tak pernah mengeluh dan selalu bersabar
Optimis dalam penantian pangeran
Kini,semua sudah berakhir

Tak perlu berlama-lama lagi dalam penantian
Sang pencipta tak pernah menyalahi takdir
Berbahagialah, bidadari surga menantikan
Kau yang berjiwa tegar







Rabu, 14 Februari 2018

Sejauh mana pemahaman anak?

Saat anak sudah kenal dengan uang, jajan, beli mainan dkk maka saat itulah proses mencerdaskannya dalam finansial dimulai. Mulai dari mana? Mulai saja dari hal-hal mudah yang sehari-hari terjadi dalam aktivitas keluarga. Hal-hal yang sudah kami terapkan dikeluarga berkaitan tentang pemahaman finansial pada anak yaitu :

1. Sedekah setiap hari jumat
2.Menabung
3. Mengenalkan tentang pendapatan yaitu setiap anak mencuci piring maka dia akan diberi imbalan. Iangnya boleh digunakan jajan atau ditabung
4. Membeli sesuatu barang sesuai rencana tidak boleh berubah pikiran saat di toko mainan misalnya.
5.Membatasi uang jajan. Kontrol ini penting juga agar tidak berlebihan juga mengonsumsi makanan selain buatan dari rumah.

#day10

Selasa, 13 Februari 2018

Efisien dan logis dalam belanja

Saya terbiasa memnerikan anak-anak pilian dalam belanja. Misalkan dia pengen beli mobil-mobilan. Akan saya berikan beberapa pilihan jenis mobil-mobilan dan juga alternatif mainan lain. Terkadang anak oengen sesuatu barang hanya karena pengen ikit-ikutan temannya , membeli barang yang seperti ini dampak mubazirnya lebih besar. Saat ditanya apakah anak benar-benar pengen barang itu mereka pasti akan menjelaskan panjang lebar padahal setelah dibeliin cuma dipakai sebentar.

Bukan bearti pelit, tapi dengan memberikan pilihan mengajak anak untuk berpikir bahwa yang dia beli itu sesuai untuknya dan akan mendatangkan manfaat. Menjelaskan harga suatu barang juga penting menurut saya, agar anak paham. Menjelaskan konsep mahal dan murah itu akan lebih efisien menurut saya menjelaskan nilai suatu barang dan menghargainya. Jadi anak juga mengenal konsep matematika (melalui uang). Anak juga akan paham jika menginginkan sesuatu, sebelum dia meminta akan berpikor dulu apakah dia mampu atau ibu dan ayahnya akan mamou untuk membelikannya.

#day9

Konsumen Cerdas

Bagi sebagian besar ibu-ubu ga afdol rasanya belanja di pasar kalau ga nawar atau kalau ke mall pasti ngubek2 diskonan hehehe. Betul apa betul? Menurit saya sah-sah saja dan bagus malah asal ga kelewatan aja nawarnya atau ngubek2nya masih dalam standar wajar dan memang sesuai dengan yang dibutuhkan. Namun untuk soal diskonan ini, perlu cermat dan teliti juga. Baiknya memang kita sudah tahu harga barang sebelum diskon dan kualitasnya. Karena, diskon ini juga dijadikan salah satu strategi marketing, merekw menaikkan harga setinggi-tingginya terus dikasih diskon sebesar-besarnya dimana setalah dihitung harga akhirnya sama saja dg harga barang itu semestinya. Jadi jangan langsung tergiur liat diskon 70 +20 %. Lihat dulu barnagnya dan hitung harga akhirnya, nah ini merupakan salah satu teknik cerdas dalam finansial lebih oke lagi sih ga kepengaruh diskonan, kecuali barang yang di diskon tersebut sudah masuk dalam list belanjaan kita.

#day8

Senin, 12 Februari 2018

Seberapa pentingkah menabung?

Saya pernah mendengar ungkapan seseorang yang mengatakan bahwa orang kaya itu bukan orang yang menabung sebanyak - banyaknya. Sebaliknya dari kid jaman old kita sudah hafal betul pepatah: hemat pangkal kaya. Dua hal ini saling bertolak belakang tapi menurut saya dua -duanya benar tergantung perspektif yg digunakan. Pepatah "hemat pangkal kaya "ini sangat sesuai sekali dengan jaman kala itu (jaman orba  hehehe) dimana saat itu sebagian besar mental orang indonesia adalah pegawai, saat itu orang yg terjamin hidupnya adalah yang pegawai (PNS itu udah dianggap paling kaya). Pola pikir seperti itu lah yg tertanam dalam pola asuh dan didik keluarga. Sedari kecil setiap anak benar-benar sudah diajarkan menabung, bisa dibilang diwajibkan menabung. Setiap ank pasti punya celengan di rumah. Ga mampu beli ya buat sendiri dari bambu atau kaleng bekas ๐Ÿค—

Nah uangkapan yang menyatakab orang kaya bukanlah orang yang nampu menabubg sebanyak-sebanyaknya juga betul dan itulah fenomena yang kita lihat sekarang. Arti menabung secara konvensional yaitu menyimpan uang sebanyak -banyaknya sudah bergeser. Ini merupakan pola pikir seorang pebisnis, wirausaha. Bagi mereka uang yang ada itu tidak boleh didiamkan, harus diputar. Jadi arti menabung  disini adalah investasi. Jaman sekarang uang disimpan tidak akan meningkatkan nominalnya secara signifikan karena nilai mata uang yg fluktuatif, investasi adalah cara yang tepat dalam mengelola keuangan.

Sekarang pilihannya ada pada keluarga masing-masing mau menerapkan sistem yang mana. Menabung  secara konvensional atau investasi. Namun pada dasarnya tetap saja bertujuan menyisihkan sebagiab pendapatan yang diperoleh. Selain untuk menjaga kestabilan finansial juga untuk melatih diri disiplin dan bertanggung  jawab dalam menggunakan uang.

Penerapan hal ini bisa dimulai dari anak-anak. Kalau saya pribadi dalam menabung  terlebih dahulu punya target, jadi saya menargetkan misalkan mau beli barang X bulan depan harga  sekian, nah disitu  saya bearti harus atur keuangan  berapa yang saya sisihkan dari pendapatan agar tercapai nominal tsb pd waktu yg ditentukan. Sejauh ini cara seperti ini lebih efektif dan memotivasi diri untuk  menabung dan menghindari dari konsumtif yg tidak bermanfaat. Anak saya yang sulung juga sudah saya ajarkan seperti ini, mulai menabung sendiri untuk membeli barang yang dia inginkan misalnya buku.

#day7

Jumat, 09 Februari 2018

Kapan anak mulai diajarkan menabung?

Sejak usia balita lun sebenarnya anak sudah bisa diajarkan menabung. Seingat saya pertama kali membelikan celengan buat FH1 (red: abang fayyad) ketika usia 2 tahun. Saat itu baru mengenalkan bagaimana cara menyimpan uang. Jangan hanya tau cara ambil uang di ATM yang dikira kalau butuh uang tinggal masukin kartu ke mesin pengeluar uang hehehe

Saat itu secara sederhana saya jelaskan tentang  konsep gaji. Berhubung kami ortunya dua2nya adalah pegawai. Dijelaskan gaji iti didapat dari hasil kerja tiap hari kami berangkat kerja, gaji itu disimpan dalam ATM. Nah karena itu mesin tersebut mengeluarkan uang. Jadi kalau tidak kerja ya mesin itu tidak mengeluarkan uang. Agar uangnya tidak langsung habis maka sebagian disimpan/ditabung. Salah satu cara menabubg yaitu disimpan  dicelengan.

Saat usia tersebut FH1 belajar memasukkan uang koin ke celengannya. Namin saat itu belum konsisten. Jadi seingatnya saja. Uang yang terkumpul dari celengan koin tersebut  dibelikan mainan yang dia suka.

#day6

Menabung

Menabung sepertinya sudah menjadi budaya dalam keluarga indonesia. Pada umumnya setiap keluarga pasti menerapkan hal ini dan juga mengajarkan pada anak-anaknya misalkan dengan cara konvensional yaitu menabung  dalam celengan. Bahkan dulu saat jaman saya kanak-kanak program ini sangat digalakkan , lagu anak tentang menabung  yang dibawakan oleh giovani dan saskia sangat populer๐Ÿ˜€. Pun dari sejak TK sudah ada program menabung  di sekolah berlanjut sampai SD. Dulu siapa yang punya tabungan paling banyak akan dikasih hadiah oleh ibu guru. Poster yang bertuliskan kalimat : Menabung pangkal kaya juga terpampang di kelas yang semata-mata tujuannya untuk memotivasi menabung.Namun sekarang saya lihat tren ini sudah hampir tidak ada, bahkan disekolah pun tidak terlalu ditekankan ditambah anak 2 sekarang sudah tidak punya lagu anak -anak yg hits dan penuh motivasi positif seperti anak-anak jaman old. 

Kehidupan anak jaman now saya perhatikan cenderung konsumtif mengikuti lifestyle ortunya. Padahal kebiasaan menabung ini merupakan kebiasaan positif  yang harus ditanamkan pada anak. Dengan menabung dia belajar disiplin, bertanggung jawab dan memahami perencanaan keuangan secara sederhana. 

#day5

Family budget

Budgeting dalam sebuah keluarga pada umumnya menjadi tanggung jawab ibu. Stabil atau tidaknya keuangan dalam keluarga bergantung bagaimana pengelolaan uang.

Awal pernikahan saya berusaha untuk membiasakan mencatat pengeluarn harian. Gaji yang diterima dibagi-bagi saat awal bulan. Kami berdua sudah terbiasa menabung dari single. Jadi porsi untuk tabubgan sudah disimpan diawal,begitubjuga untuk bagian infaq dan sedekah. Namun seiring berjalannya waktu dan setelah mempunyai anak. Sistem pencatatan inj tidak berjalan lagi karena malah bikin saya pusing sendiri. Bingung  kenapa tiba2 uang habis da buat apa saja, maklumlah sudah rempong ditambah lagi saat itu sudah ada ART kadang belanja dapur misalnya tidak terkontrol dengan baik. Semenjak itu sampai sekarang saya lebih senang dan nyaman menggunakan sistem bagi rekening. Jadi yang untuk saving dan amal saya tarus disatu rekening, dan atmnya ga disimoan didompet. Saya pun berbagi peran dengan suami. Saya megang uang operasional harian sedangkan suami bagian operasional wajib bulanan seperti bayar air,listrik dan internet. Dan saya juga punya satu rekening istilahnya untuk uang bahagia. Biasanya digunakan untuk beli sesuatu buat pribadi atau buat agenda travelling keluarga yg lumayan  agak jauh atau butuh biaya lumayan.

#day4

Rabu, 07 Februari 2018

Keberkahan Rezeki

Allah telah menjamin rezeki setiap makhluknya. Kita tidak perlu khawatir akan kekurangan atau rezeki kita diambil oleh orang lain. Namun, kita juga harus ingat dalam setiap rezeki yang Allah berikan ada hak orang lain disana yang harus kita keluarkan dalam bentuk zakat, infaq dan sedekah. Jadi setiap nominal yang dikeluarkan untuk orang lain tidak akan mengurangi rezeki kita justru akan menambah keberkahan rezeki kita.

Tentang sedekah, saya dan suami sudah membuktikan betapa Allah itu menepati janjiNya. Setiap satu bulir yang disedekahkan akan ALLAH lipat gandakan menjadi 10 kalilipat. Kunci dari semua itu adalah yakin atas kuasaNya dan tawakal. Kita hanya diminta untuk berusaha selanjtnya hasilnya serahkan pada Allah. Hal -hal seperti inilah yang perlahan kami ajarkan kepada anak - anak. Apapun yang kalian inginkan,misalnya pengen beli sesuatu, minta saja sama Allah. Saat ini tugas kalian bantu berdo'a ,nanti Allah akan kasih rezeki lewat umi dan abi untuk mewujudkan apa yang kalian inginkan.

#day3

Senin, 05 Februari 2018

Mengenalkan arti Sedekah

Sedekah adalah cara untuk mengenalkan arti berbagi pada anak. Mengenalkan bahwa ada hak orang lain pada harta yang kira miliki. Banyak cara untuk mengenalkan sedekah pada anak. Kalau oada anak-anak saya pertama kali mnegenalkan sedekah yaitu dengan memasukkan uang pada celengan yang ada di mesjid. Kalau untuk ngasih pengemis yang ada dijalan-jalan saya dan suami sepakat untuk tidak memberikan uang. Kenapa? Karena kami berprinsip bahwa mengemis itu tidak baik, merupakan bentuk kemalasan mereka berusaha. Akan jauh lebih terhormat dengan bekerja meskipun maa"hanya sebagai pemulung".

Dulu sempat kami membuat program jumat berbagi sarapan, jadi setiap jumat pagi saya masak dan dikemas dalam kotak-kotak. Nati anak saya dibantu ART rumah mebagikan pada pemulung, tukang kebun dan tukang sayur yang lewat depan rumah. Dengan seperti ini kami juga ingin mengenalkan berbagi bukan hanya dalam bentuk uang bisa dengan berbagai cara misalakn berbagi makanan. Dalam program berbagi yang kami buat anak-anak selalu kami libatkan sesuai porsinya. Perihal bersedekah, untuk abang sendiri ini sudha menjadi bagian rutin baginya semenjak sekolah, karena setiap hari jumat selalu ada program infak di sekolahnya mulai dari dia bersekolah di palygroup sampai sekarang SD. Nah mungkin bagi hakima mengenalkan bersedekah baru pada taraf celengan masjid.

Kamis, 01 Februari 2018

Antara Keinginan dan Kebutuhan

Sesuatu yang kita inginkan belum tentu menjadi sesuatu yang kita butuhkan.Membeli barang-barang berdasarkan "keinginan" ini yang membuat kebocoran dalam sistem keuangan keluarga. Kalau bahasa sederhananya belanja karena lapar mata. ๐Ÿ˜Ž

Konsep membedakan antara keinginan dan kebutuhan sudah bisa dikenalkan pada anak usia 2 tahun. Saya sudah menerapkan ini pada si sulung. Abang ini saat usia tersebut lagi senang-senangnya main mobil-mobilan. Kemanapun perginkalau liat orang jualan mainan pasti pengen beli terutama kalau lagi jalan-jalan ke mall. Saat dia merengek minta mainan tidak selalu dituruti. Kami akan belikan jika memang dia belum punya dan mainam tersebut bermanfaat untuknya. Namanya anak-anak kalau sudah senang sesuatu pasti pengennya beli terus, saat sulung minta dibelikan mainan sedangkan dirumah sudah punya kami memberikan pengertian padanya. Abang sudah punya ini di rumah, jadi ga usah beli dulu ya. Uangnya lebih baik disimpan dulu untuk beli tas yang abang belum punya. Anak biasanya tidak langsung nurut pasti ada drama merengeknya. Bahkan abang pernah kami biarkan saja nangis di mall dan kami menjauh dari rak mainan. Akhirnya dengan diberikan pengertian secara terus menerus anak akan paham. Kuncinya kita sebagai orang tua harus konsisten.

Lelaki Ku

Terpisah jarak dan waktu dari orang yang dicinta Pergi jauh dari tanah kelahiran demi wujudkan cita Tekad membaja sebagai bekal diri ...