Rabu, 14 Februari 2018

Sejauh mana pemahaman anak?

Saat anak sudah kenal dengan uang, jajan, beli mainan dkk maka saat itulah proses mencerdaskannya dalam finansial dimulai. Mulai dari mana? Mulai saja dari hal-hal mudah yang sehari-hari terjadi dalam aktivitas keluarga. Hal-hal yang sudah kami terapkan dikeluarga berkaitan tentang pemahaman finansial pada anak yaitu :

1. Sedekah setiap hari jumat
2.Menabung
3. Mengenalkan tentang pendapatan yaitu setiap anak mencuci piring maka dia akan diberi imbalan. Iangnya boleh digunakan jajan atau ditabung
4. Membeli sesuatu barang sesuai rencana tidak boleh berubah pikiran saat di toko mainan misalnya.
5.Membatasi uang jajan. Kontrol ini penting juga agar tidak berlebihan juga mengonsumsi makanan selain buatan dari rumah.

#day10

Selasa, 13 Februari 2018

Efisien dan logis dalam belanja

Saya terbiasa memnerikan anak-anak pilian dalam belanja. Misalkan dia pengen beli mobil-mobilan. Akan saya berikan beberapa pilihan jenis mobil-mobilan dan juga alternatif mainan lain. Terkadang anak oengen sesuatu barang hanya karena pengen ikit-ikutan temannya , membeli barang yang seperti ini dampak mubazirnya lebih besar. Saat ditanya apakah anak benar-benar pengen barang itu mereka pasti akan menjelaskan panjang lebar padahal setelah dibeliin cuma dipakai sebentar.

Bukan bearti pelit, tapi dengan memberikan pilihan mengajak anak untuk berpikir bahwa yang dia beli itu sesuai untuknya dan akan mendatangkan manfaat. Menjelaskan harga suatu barang juga penting menurut saya, agar anak paham. Menjelaskan konsep mahal dan murah itu akan lebih efisien menurut saya menjelaskan nilai suatu barang dan menghargainya. Jadi anak juga mengenal konsep matematika (melalui uang). Anak juga akan paham jika menginginkan sesuatu, sebelum dia meminta akan berpikor dulu apakah dia mampu atau ibu dan ayahnya akan mamou untuk membelikannya.

#day9

Konsumen Cerdas

Bagi sebagian besar ibu-ubu ga afdol rasanya belanja di pasar kalau ga nawar atau kalau ke mall pasti ngubek2 diskonan hehehe. Betul apa betul? Menurit saya sah-sah saja dan bagus malah asal ga kelewatan aja nawarnya atau ngubek2nya masih dalam standar wajar dan memang sesuai dengan yang dibutuhkan. Namun untuk soal diskonan ini, perlu cermat dan teliti juga. Baiknya memang kita sudah tahu harga barang sebelum diskon dan kualitasnya. Karena, diskon ini juga dijadikan salah satu strategi marketing, merekw menaikkan harga setinggi-tingginya terus dikasih diskon sebesar-besarnya dimana setalah dihitung harga akhirnya sama saja dg harga barang itu semestinya. Jadi jangan langsung tergiur liat diskon 70 +20 %. Lihat dulu barnagnya dan hitung harga akhirnya, nah ini merupakan salah satu teknik cerdas dalam finansial lebih oke lagi sih ga kepengaruh diskonan, kecuali barang yang di diskon tersebut sudah masuk dalam list belanjaan kita.

#day8

Senin, 12 Februari 2018

Seberapa pentingkah menabung?

Saya pernah mendengar ungkapan seseorang yang mengatakan bahwa orang kaya itu bukan orang yang menabung sebanyak - banyaknya. Sebaliknya dari kid jaman old kita sudah hafal betul pepatah: hemat pangkal kaya. Dua hal ini saling bertolak belakang tapi menurut saya dua -duanya benar tergantung perspektif yg digunakan. Pepatah "hemat pangkal kaya "ini sangat sesuai sekali dengan jaman kala itu (jaman orba  hehehe) dimana saat itu sebagian besar mental orang indonesia adalah pegawai, saat itu orang yg terjamin hidupnya adalah yang pegawai (PNS itu udah dianggap paling kaya). Pola pikir seperti itu lah yg tertanam dalam pola asuh dan didik keluarga. Sedari kecil setiap anak benar-benar sudah diajarkan menabung, bisa dibilang diwajibkan menabung. Setiap ank pasti punya celengan di rumah. Ga mampu beli ya buat sendiri dari bambu atau kaleng bekas 🤗

Nah uangkapan yang menyatakab orang kaya bukanlah orang yang nampu menabubg sebanyak-sebanyaknya juga betul dan itulah fenomena yang kita lihat sekarang. Arti menabung secara konvensional yaitu menyimpan uang sebanyak -banyaknya sudah bergeser. Ini merupakan pola pikir seorang pebisnis, wirausaha. Bagi mereka uang yang ada itu tidak boleh didiamkan, harus diputar. Jadi arti menabung  disini adalah investasi. Jaman sekarang uang disimpan tidak akan meningkatkan nominalnya secara signifikan karena nilai mata uang yg fluktuatif, investasi adalah cara yang tepat dalam mengelola keuangan.

Sekarang pilihannya ada pada keluarga masing-masing mau menerapkan sistem yang mana. Menabung  secara konvensional atau investasi. Namun pada dasarnya tetap saja bertujuan menyisihkan sebagiab pendapatan yang diperoleh. Selain untuk menjaga kestabilan finansial juga untuk melatih diri disiplin dan bertanggung  jawab dalam menggunakan uang.

Penerapan hal ini bisa dimulai dari anak-anak. Kalau saya pribadi dalam menabung  terlebih dahulu punya target, jadi saya menargetkan misalkan mau beli barang X bulan depan harga  sekian, nah disitu  saya bearti harus atur keuangan  berapa yang saya sisihkan dari pendapatan agar tercapai nominal tsb pd waktu yg ditentukan. Sejauh ini cara seperti ini lebih efektif dan memotivasi diri untuk  menabung dan menghindari dari konsumtif yg tidak bermanfaat. Anak saya yang sulung juga sudah saya ajarkan seperti ini, mulai menabung sendiri untuk membeli barang yang dia inginkan misalnya buku.

#day7

Jumat, 09 Februari 2018

Kapan anak mulai diajarkan menabung?

Sejak usia balita lun sebenarnya anak sudah bisa diajarkan menabung. Seingat saya pertama kali membelikan celengan buat FH1 (red: abang fayyad) ketika usia 2 tahun. Saat itu baru mengenalkan bagaimana cara menyimpan uang. Jangan hanya tau cara ambil uang di ATM yang dikira kalau butuh uang tinggal masukin kartu ke mesin pengeluar uang hehehe

Saat itu secara sederhana saya jelaskan tentang  konsep gaji. Berhubung kami ortunya dua2nya adalah pegawai. Dijelaskan gaji iti didapat dari hasil kerja tiap hari kami berangkat kerja, gaji itu disimpan dalam ATM. Nah karena itu mesin tersebut mengeluarkan uang. Jadi kalau tidak kerja ya mesin itu tidak mengeluarkan uang. Agar uangnya tidak langsung habis maka sebagian disimpan/ditabung. Salah satu cara menabubg yaitu disimpan  dicelengan.

Saat usia tersebut FH1 belajar memasukkan uang koin ke celengannya. Namin saat itu belum konsisten. Jadi seingatnya saja. Uang yang terkumpul dari celengan koin tersebut  dibelikan mainan yang dia suka.

#day6

Menabung

Menabung sepertinya sudah menjadi budaya dalam keluarga indonesia. Pada umumnya setiap keluarga pasti menerapkan hal ini dan juga mengajarkan pada anak-anaknya misalkan dengan cara konvensional yaitu menabung  dalam celengan. Bahkan dulu saat jaman saya kanak-kanak program ini sangat digalakkan , lagu anak tentang menabung  yang dibawakan oleh giovani dan saskia sangat populer😀. Pun dari sejak TK sudah ada program menabung  di sekolah berlanjut sampai SD. Dulu siapa yang punya tabungan paling banyak akan dikasih hadiah oleh ibu guru. Poster yang bertuliskan kalimat : Menabung pangkal kaya juga terpampang di kelas yang semata-mata tujuannya untuk memotivasi menabung.Namun sekarang saya lihat tren ini sudah hampir tidak ada, bahkan disekolah pun tidak terlalu ditekankan ditambah anak 2 sekarang sudah tidak punya lagu anak -anak yg hits dan penuh motivasi positif seperti anak-anak jaman old. 

Kehidupan anak jaman now saya perhatikan cenderung konsumtif mengikuti lifestyle ortunya. Padahal kebiasaan menabung ini merupakan kebiasaan positif  yang harus ditanamkan pada anak. Dengan menabung dia belajar disiplin, bertanggung jawab dan memahami perencanaan keuangan secara sederhana. 

#day5

Family budget

Budgeting dalam sebuah keluarga pada umumnya menjadi tanggung jawab ibu. Stabil atau tidaknya keuangan dalam keluarga bergantung bagaimana pengelolaan uang.

Awal pernikahan saya berusaha untuk membiasakan mencatat pengeluarn harian. Gaji yang diterima dibagi-bagi saat awal bulan. Kami berdua sudah terbiasa menabung dari single. Jadi porsi untuk tabubgan sudah disimpan diawal,begitubjuga untuk bagian infaq dan sedekah. Namun seiring berjalannya waktu dan setelah mempunyai anak. Sistem pencatatan inj tidak berjalan lagi karena malah bikin saya pusing sendiri. Bingung  kenapa tiba2 uang habis da buat apa saja, maklumlah sudah rempong ditambah lagi saat itu sudah ada ART kadang belanja dapur misalnya tidak terkontrol dengan baik. Semenjak itu sampai sekarang saya lebih senang dan nyaman menggunakan sistem bagi rekening. Jadi yang untuk saving dan amal saya tarus disatu rekening, dan atmnya ga disimoan didompet. Saya pun berbagi peran dengan suami. Saya megang uang operasional harian sedangkan suami bagian operasional wajib bulanan seperti bayar air,listrik dan internet. Dan saya juga punya satu rekening istilahnya untuk uang bahagia. Biasanya digunakan untuk beli sesuatu buat pribadi atau buat agenda travelling keluarga yg lumayan  agak jauh atau butuh biaya lumayan.

#day4

Rabu, 07 Februari 2018

Keberkahan Rezeki

Allah telah menjamin rezeki setiap makhluknya. Kita tidak perlu khawatir akan kekurangan atau rezeki kita diambil oleh orang lain. Namun, kita juga harus ingat dalam setiap rezeki yang Allah berikan ada hak orang lain disana yang harus kita keluarkan dalam bentuk zakat, infaq dan sedekah. Jadi setiap nominal yang dikeluarkan untuk orang lain tidak akan mengurangi rezeki kita justru akan menambah keberkahan rezeki kita.

Tentang sedekah, saya dan suami sudah membuktikan betapa Allah itu menepati janjiNya. Setiap satu bulir yang disedekahkan akan ALLAH lipat gandakan menjadi 10 kalilipat. Kunci dari semua itu adalah yakin atas kuasaNya dan tawakal. Kita hanya diminta untuk berusaha selanjtnya hasilnya serahkan pada Allah. Hal -hal seperti inilah yang perlahan kami ajarkan kepada anak - anak. Apapun yang kalian inginkan,misalnya pengen beli sesuatu, minta saja sama Allah. Saat ini tugas kalian bantu berdo'a ,nanti Allah akan kasih rezeki lewat umi dan abi untuk mewujudkan apa yang kalian inginkan.

#day3

Senin, 05 Februari 2018

Mengenalkan arti Sedekah

Sedekah adalah cara untuk mengenalkan arti berbagi pada anak. Mengenalkan bahwa ada hak orang lain pada harta yang kira miliki. Banyak cara untuk mengenalkan sedekah pada anak. Kalau oada anak-anak saya pertama kali mnegenalkan sedekah yaitu dengan memasukkan uang pada celengan yang ada di mesjid. Kalau untuk ngasih pengemis yang ada dijalan-jalan saya dan suami sepakat untuk tidak memberikan uang. Kenapa? Karena kami berprinsip bahwa mengemis itu tidak baik, merupakan bentuk kemalasan mereka berusaha. Akan jauh lebih terhormat dengan bekerja meskipun maa"hanya sebagai pemulung".

Dulu sempat kami membuat program jumat berbagi sarapan, jadi setiap jumat pagi saya masak dan dikemas dalam kotak-kotak. Nati anak saya dibantu ART rumah mebagikan pada pemulung, tukang kebun dan tukang sayur yang lewat depan rumah. Dengan seperti ini kami juga ingin mengenalkan berbagi bukan hanya dalam bentuk uang bisa dengan berbagai cara misalakn berbagi makanan. Dalam program berbagi yang kami buat anak-anak selalu kami libatkan sesuai porsinya. Perihal bersedekah, untuk abang sendiri ini sudha menjadi bagian rutin baginya semenjak sekolah, karena setiap hari jumat selalu ada program infak di sekolahnya mulai dari dia bersekolah di palygroup sampai sekarang SD. Nah mungkin bagi hakima mengenalkan bersedekah baru pada taraf celengan masjid.

Kamis, 01 Februari 2018

Antara Keinginan dan Kebutuhan

Sesuatu yang kita inginkan belum tentu menjadi sesuatu yang kita butuhkan.Membeli barang-barang berdasarkan "keinginan" ini yang membuat kebocoran dalam sistem keuangan keluarga. Kalau bahasa sederhananya belanja karena lapar mata. 😎

Konsep membedakan antara keinginan dan kebutuhan sudah bisa dikenalkan pada anak usia 2 tahun. Saya sudah menerapkan ini pada si sulung. Abang ini saat usia tersebut lagi senang-senangnya main mobil-mobilan. Kemanapun perginkalau liat orang jualan mainan pasti pengen beli terutama kalau lagi jalan-jalan ke mall. Saat dia merengek minta mainan tidak selalu dituruti. Kami akan belikan jika memang dia belum punya dan mainam tersebut bermanfaat untuknya. Namanya anak-anak kalau sudah senang sesuatu pasti pengennya beli terus, saat sulung minta dibelikan mainan sedangkan dirumah sudah punya kami memberikan pengertian padanya. Abang sudah punya ini di rumah, jadi ga usah beli dulu ya. Uangnya lebih baik disimpan dulu untuk beli tas yang abang belum punya. Anak biasanya tidak langsung nurut pasti ada drama merengeknya. Bahkan abang pernah kami biarkan saja nangis di mall dan kami menjauh dari rak mainan. Akhirnya dengan diberikan pengertian secara terus menerus anak akan paham. Kuncinya kita sebagai orang tua harus konsisten.

Lelaki Ku

Terpisah jarak dan waktu dari orang yang dicinta Pergi jauh dari tanah kelahiran demi wujudkan cita Tekad membaja sebagai bekal diri ...