Budgeting dalam sebuah keluarga pada umumnya menjadi tanggung jawab ibu. Stabil atau tidaknya keuangan dalam keluarga bergantung bagaimana pengelolaan uang.
Awal pernikahan saya berusaha untuk membiasakan mencatat pengeluarn harian. Gaji yang diterima dibagi-bagi saat awal bulan. Kami berdua sudah terbiasa menabung dari single. Jadi porsi untuk tabubgan sudah disimpan diawal,begitubjuga untuk bagian infaq dan sedekah. Namun seiring berjalannya waktu dan setelah mempunyai anak. Sistem pencatatan inj tidak berjalan lagi karena malah bikin saya pusing sendiri. Bingung kenapa tiba2 uang habis da buat apa saja, maklumlah sudah rempong ditambah lagi saat itu sudah ada ART kadang belanja dapur misalnya tidak terkontrol dengan baik. Semenjak itu sampai sekarang saya lebih senang dan nyaman menggunakan sistem bagi rekening. Jadi yang untuk saving dan amal saya tarus disatu rekening, dan atmnya ga disimoan didompet. Saya pun berbagi peran dengan suami. Saya megang uang operasional harian sedangkan suami bagian operasional wajib bulanan seperti bayar air,listrik dan internet. Dan saya juga punya satu rekening istilahnya untuk uang bahagia. Biasanya digunakan untuk beli sesuatu buat pribadi atau buat agenda travelling keluarga yg lumayan agak jauh atau butuh biaya lumayan.
#day4
Jumat, 09 Februari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lelaki Ku
Terpisah jarak dan waktu dari orang yang dicinta Pergi jauh dari tanah kelahiran demi wujudkan cita Tekad membaja sebagai bekal diri ...
-
Nice HomeWork #8 Pada NHW#7 dalam tahap mencapai bunda produktif, saya sudah membuat kuadran aktivitas. Agar produktivitas tersebut terca...
-
Akhir-akhir ini saya perhatikan anak-anak itu ternyata sudah bisa punya cara belajar sendiri. Kalau kima lagi senang-senangnya bertanya &quo...
-
Day#5 Persoalan makan sendiri bearti sudah tuntas. Abang sudah terbiasa makan sendiri bahkan kima pun juga jadi ikut-ikutan makan sendiri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar