Rabu, 18 April 2018

Semua Ada Waktunya


Sulungku yang sebentar lagi menginjak usia 7 tahun sedang asyik melafalkan hafalannya sembari jari jemarinya juga asyik memutar-mutar kotak rubik. Saya sesekali membenarkan potongan ayat yang dilafadzkannya sambil menggendong adik bayi.

Lantunan ayat yang keluar dari pita suaranya membuat saya terhenyak dan merenung. Teringat, betapa dulu saya  hampir frustasi untuk mengajarkan satu ayat saja padanya. Saya menangis karena merasa tidak mampu jadi ibu yang baik sedangkan diluar sana anak seusianya sudah hafal belasan ayat Al-Quran bahkan sudah lebih dari satu juz. Rasanya semua metode sudah dicoba, memohon disetiap penghujung doa agar Allah mudahkan dalam mendidik titipanNya ini. Jangankan menghafal kalamNya, mengingat nama-nama warna saja dia sangat susah kala itu. Ide-ide bermain yang bertaburan sudah diaplikasikan, namun tetap nihil. Ibu muda  ini semakin terintimidasi dengan postingan ibu muda lainnya.

Waktu beranjak dengan cepat, sulung ku pun mulai melompat setahap demi setahap. Tiba-tiba dia jadi sangat lancar membaca dan seperti malam ini,Allah mudahkan dalam menghafal kalamNya dalam waktu yang singkat. Ibu muda tertegun, betapa selama ini dia terlalu terburu-buru dalam membersamai sedangkan Sang Pemilik memberikan waktu yang panjang untuk bersamanya tapi tak bisa diulang.

Setiap anak terlahir sebagai pembelajar yang gigih. Tak ada satu pun bayi yang  berhenti berusaha sampai dia bisa berdiri. Mereka terus berusaha untuk bisa berjalan, melompat, berlari dan seterusnya. Penjaga titipan hanya diminta untuk sabar dalam membersamainya dan mendidik sesuai fitrahnya.

Saya terus menyimak lantunan ayat suci sampai selesai dan berujar.
"MasyaAllah,abang pintar. Umi yakin abang pun mampu suatu saat jadi dokter"
"Koq jadi dokter mi,abang kan mau jadi tentara" ternyata dia komitmen dengan cita-citanya ini.Biasanya anak kecil suka berubah -ubah.
"Kata nenek jangan jadi tentara bang, nenek kayaknya takut cucunya ditembak hehehe."
"Ga apa-apa mi, kan abang jadi syahid"

MasyaAllah Tabarakallah.





FH,
Ruang hati,April 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lelaki Ku

Terpisah jarak dan waktu dari orang yang dicinta Pergi jauh dari tanah kelahiran demi wujudkan cita Tekad membaja sebagai bekal diri ...