Rabu, 04 Agustus 2021

Lelaki Ku



Terpisah jarak dan waktu dari orang yang dicinta
Pergi jauh dari tanah kelahiran demi wujudkan cita
Tekad membaja sebagai bekal diri
Bertahan dan berjuang harus kau lalui
Tak ada pilihan untuk kembali

Tak ada jalan mulus di dunia ini
Lika-liku, tanjakan turunan dan lobang pun harus dilewati
Hati yang teguh menjadi saksi
Setiap jalan yang kau tempuh

Kita bertemu karena sebab yang sama
Tak ada dugaan kita juga kan bersama
Takdir baik sudah disiapkan untuk kita
Kau dapatkan cita dan cinta mu

Dua puluh tiga april dua ribu delapan belas
Tiga puluh dua tahun sudah kau berjalan
Kaki mu harus semakin kuat
Mata mu harus semakin jeli

Kita kan lewati jalan ini bersama
Genggam erat tangan kami
Meskipun suatu saat fisik kita terpisah ruang waktu
Genggaman tangan mu tetap tetasa dikalbu

Lelaki ku yang dulu ada dalam do'a
Sekarang ada di depan mata
Penyemangat ku dalam meraih cita
Teman dalam merajut dan merawat cinta

 ~FH, Ruang cita 2018~

Ps: Ternyata ada tulisan ini di draft. Alhamdulillah di usia 35 tahun kau menyelasaikan level pendidikan tertinggi.


Hijrah ke Jepang

 Sekitar dua bulan lagi kami akan meninggalkan negeri sakura ini. Banyak sekali rekaman jejak perjalanan yang sayang jika tidak ditulis. Semoga  suatu saat  tulisan ini akan jadi pengingat dan motivasi buat anak2 menjelajah belahan dunia lainnya😍. Mungkin cerita perjalanannya tidak akan runut waktu tergantung mood saya lagi pengen nulis yang bagian mana dulu hehehe

Tanggal 20 Juli 2019 kami sekeluarga bertolak ke Kansai Int’l Airport menyusul Abi yang sudah setahun tinggal disana karena lagi tugas belajar. Pindah rumah artinya membuka lembaran hidup yang baru buat saya dan anak-anak. Abang berpisah dengan teman-teman sekolahnya, saya berpisah dengan teman-teman kantor dan komunitas lainnya. Bisa dikatakan bagi saya dan abang, hijrah ini berarti meninggalkan zona nyaman kami di Bogor menuju tempat baru yang sama sekali belum dikenal. Kalau buat kakak, justru kepergiaan  ini dalam rangka membentuk zona nyamannya.  Dia akan merasakan pertama kali sekolah di Jepang begitu pun dengan FH3 dia akan merasakan 24 jam bisa bersama uminya di rumah. 

Jauh hari sebelum hijrah ini saya sudah menyiapkan mental dan daftar rencana apa saja yang akan saya lakukan setibanya nanti di Jepang. Sepuluh tahun lebih setelah menikah terbiasa dengan rutinitas terjadwal dan sekarang berubah harus berada di rumah  24 jam. Disatu sisi saya sangat senang diberi kesempatan ini, bahkan saya menganggap ini cara Allah menjawab do’a saya  8 tahun lalu. Oh iya kami tinggal di perfektur Nara, tepatnya di Ikoma-shi. Kalau saya bilang, daerah kami ini adalah Nara coret karena dari tempat kami tinggal lebih mudah aksesnya ke Osaka daripada ke Nara city. Kalau mau pergi ke pusat kota Nara butuh waktu satu jam lebih dengan naik bus dan transfer kereta dua kali. Ternyata tempat kami tinggal ini melebihi ekspetasi saya, tadinya sempat protes ke Abi kenapa milih tinggal di lantai 5, setelah dijalani ternyata memang tempat inilah yang  terbaik buat kami. Setiap pagi disuguhi pemandangan sunrise yang indah. Setiap malam bisa melihat langit malam yang bersih. Amazing…baru kali ini saya bisa melihat langit ‘cerah’ di malam hari,dimana saya masih bisa melihat gumpalan awan. Saat summer akan ada firework yang indah. Bagi FH3 setiap hari bisa menyaksikan pesawat yang hilir mudik dari balkon rumah. Balkon itu adalah menara saya, tempat memantau anak-anak yang sedang bermain di bawah, memantau abang dan kakak berangkat dan pulang sekolah hehehe. Jadi bisa dikatakan tempat baru ini nyaman secara fisik dan batin  buat saya (stressless). Karena kenyamanan ini saya sampai melupakan daftar rencana yang sudah saya buat salah satunya “PR pekerjaan” yang tidak kunjung selesai (nanti ajalah ya kalau udah di Bogor kita back to mikir dan riweh lagi ✌πŸ˜‚). Waktu liburan panjang saya ini tak akan terulang kedua kali jadi let’s enjoy with happy soul πŸ’™πŸ˜














Lelaki Ku

Terpisah jarak dan waktu dari orang yang dicinta Pergi jauh dari tanah kelahiran demi wujudkan cita Tekad membaja sebagai bekal diri ...