Rabu, 07 Juni 2017

Tantangan 10 hari Komunikasi Produktif : hari ketujuh

Sepulang kantor kemaren abang tampak sibuk sekali. Legonya dimasukin rapih ke dalam tas lego. Tas sekolahnya terisi penuh. Kedua ta terebut dijejer rapih diatas sofa. Kemudia abang mengambil secarik kertas kosong dan minjam spidol untuk nulis.  "Umi ajarin abang kalau nulis kalimat : jangan lupa bawa tas dan lego ".
Lalu umi mengeja satu-saru huruf sambil dia nulis. Disela-sela menulis abang nyeletuk,
A: umi benar kan besok kita mudik ke rah uwo (red : uwo = nenek)?
U: Tidk bang, masih lama.
A : (Tanpa di duga abang langsung mengamuk dan histeris)  Koq masih lama kan umi yang bilang besok. Umi bohong.
U: Kapan bang, umi bilang besok. Kan umi udah bilang masih lama
A : umi bohong. Benar umi bilang gitu (sambil mukul2 dan nendang2 termasuk nendang ke adeknya juga

Karena kondisi fisik umi yg juga lagi drop sempat keluar intonasi yang tinggi dan bilang. Anang umi ga suk abang kaya gitu, abang sering banget kaya gini. Suka salah tangkapa omongan umi dan membuat kesimpulan sendiri. Ya sudah abang diam jangan ngamuk. Umi tidak suka.jalau abang ga bisa diam ta sudah ga usau ikut umi ya, umi mau ke minimarket sama kima. Abang langsung diam

Setelah kejadian diatas sayansangat menyesal tidak bisa mengatasi emosi fayyad dam emosi diri sendiri. Sering sekali terjadi salah kaprah begini antrmara saya dan fayyad. Fayyad daya analisanya terlalu tinggi menurut say, jadi kadang dia punya kesimpulan sendiri dari apa yang  saya sampaikan padanya. Betapa terluka hatinya, yang tadinya senang dan semangat mempersiapkan mudik kemudian kecewa dan saya masih bel bisa menemukan metode yang pas untuk mengatasi salah kaprah terhadap hal2 sederhana ini. Dan yang paling membuat saya suka kelimpungan daya ingatnya yang kuat. Saya pernah marahin dia atau berbuat salah pada dia saat dia masih usia 2 than masih diingatnya sampai sekarang. Padahal saat itu saya sudah mibta maaf dan fayad pun sudah memaafkan saya. Namun sering sekali dia masih mengungkit2 ini.

Masih terus belajar untuk soal ini. Untuk mengatasi emosinya saat itu saya sudah bisa. Tidak beberapa lama dari kejadian diatas fayyad pun gembira kembali. Nah cuma akan selalu menjadi PR bagi  saya agar tidak ada lagi salah persepsi antara kami berdua 😊

#gamelevel1
#tantangan10hari
#day7
#kuliahbunsayiip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lelaki Ku

Terpisah jarak dan waktu dari orang yang dicinta Pergi jauh dari tanah kelahiran demi wujudkan cita Tekad membaja sebagai bekal diri ...