Selasa, 25 Maret 2014

Bangga menjadi Working Mommy

Judul diatas bukan buat nyombong...tapi sebagai penyemangat bagi para WM yang lagi galau dengan segala permasalahannya. Sebagai seorang wanita kodrat kita adalah menjadi istri dan seorang ibu. So, yang menjadi tanggung jawab utama kita adalah mengurus suami dan anak di rumah. Namun, di era modern sekarang ini seorang ibu juga dituntut untuk bekerja di luar rumah guna menunjang perekonomian keluarga dan sebagai bentuk aktualisasi diri. Tidak salah memang kalo kita memilih menjadi ibu pekerja (ini bukan pembelaan pribadi lho....), tapi kita juga harus ingat konsekuensi yang harus kita jalani jika memilih jalan ini.

Bagi saya pribadi, jadi WM adalah suatu tantangan, membuat hidup jadi lebih hidup ( kata iklan ). Agar kita sukses dalam mengurus rumah (anak dan suami) dan lancar jaya dengan urusan pekerjaan di kantor, ada beberapa hal yang harus kita lakukan:

1. Luruskan niat.
Luruskan niat kita bekerja untuk apa. Saya pernah juga mengalami kegalauan seorang WM...kondisi dimana yang benar-benar membuat saya ingin berhenti bekerja. setelah diskusi dengan suami, suami jawabnya begini, kalo kamu tidak kerja kamu akan mersa hidupmu tidak ada manfaatnya bagi orang lain.Saya sangat bersyukur dijodohkan dengan seorang pria yang begitu sabar dan pengertian. saya tau kenapa suami saya jwabnya seperti itu, karea dia sangat mengerti saya orangnya bukan tipikal yang betah di rumah seharian dan juga ga bakat kalo pun disuruh 'usaha' dari rumah ^=^ . Oke mulai saat itu saya luruskan niat dan tekad saya kalo say bekerja atas ridho suami demi kebaikan anak kami nantinya. Kebaikan disini bukan hanya semata dengan terjaminnya finansial keluarga tapi lebih ke pola pikir dan pola asuh saya yang berkembang karena banyak sosialisasi dengan rekan2 senasib dan seperjuangan hehehe. maklum tinggal di kota "besar" dan lingkungan komplek yang indiviualis otomatis akan membatasi sosialisasi diri dengan dunia 'nyata'

2. Tentukan skala prioritas
Hal ini sangat penting bagi seorang WM, karena asyik bekerja dia jadi bablas mengejar karir...back to niat. Ingat ...tugas kita adalah sebagai ibu dan istri. Urusan nafkah merupakan tanggung jawab utam suami, kita hanyalah sebagai pembantu dalam kecukupan nafkah. Jika berada dikantor maksimalkan waktu untuk menyelaesaikan pekerjaan di kantor.... nah ketika di rumah..jangan pernah buka-buka lagi pekerjaan kantor. saatnya untuk 'bekerja' bersama anak2 kita. Kalo pun ada pekerjaan yang harus di bwa pulang, komunikaiskan dengan suami. Setidaknya saat kita harus mengerjakan pekerjaan ini di rumha, anak-anak masih ada yang menemani main yiatu ayahnya. 

3. Good time management

Penting banget agar kita ga keteteran dalam pekerjaan kantor dan urusan anak. jika perlu buatlah time table mingguan hal-hal yang harus dikerjakan dokantor dan begitu juga buat di rumah. mungkin time table dirumah meyangkut tentan menu masakan harian, buku bacaa si anak atau kegiatan2 khusus yang harus dilakukan bersama keluarga.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lelaki Ku

Terpisah jarak dan waktu dari orang yang dicinta Pergi jauh dari tanah kelahiran demi wujudkan cita Tekad membaja sebagai bekal diri ...