Rabu, 22 Februari 2012

metode pemberian MPASI:BLW (Baby-Led Weaning)

Saya tertarik untuk nanya ke mbah google setelah lihat uploadan foto teman di FB. dari hasil searching akhirnya saya mengerti BLW itu istilah lain dari 'pemberian finger food' yang selama ini saya tau selama ini. So, mari kita lihat lebih dalam apa itu BLW.

Apa sih BLW?
BLW (Baby)-led Weaning adalah salah satu metode MPASI yang tujuannya untuk mengenalkan makanan padat pertama pada bayi (finger fod). bedanya dengan MPASI tradisional (red:disuapin) setelah goalnya untuk gradually weaning bayi, milih sendiri apa yang mau dia makan, seberapa banyak,dll.perbedaan paling besar antara tradisional MPASI dan BLW adalah: bayi tidak dikasih puree. (sumber:http://theurbanmama.com/forum/topic346-mpasimpasu-babyled-weaning.html)

Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang orangtuanya menggunakan metode Baby-Led Weaning (BLW) cenderung makan lebih sehat di kemudian hari.

Menurut sebuah studi terbaru yang diadakan oleh tim dari Universitas Nottingham, bayi disuapi dengan makanan yang dihaluskan cenderung berakhir lebih gemukdaripada bayi yang belajar makan pertama kali dengan finger food. Hal ini mendukung meningkatnya jumlah keluarga yang memilih BLW- di mana bayibelajar makan finger food sendiri. Dalam hal ini, bayi tidak perlu disuapi dan bayidapat dipercaya untuk tahu apa dan seberapa banyak mereka perlu makan.

Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang orangtuanya mengikuti pendekatanBLW cenderung makan lebih sehat dan memiliki BMI lebih sehat di kemudian hari. Anak-anak yang disuapi puree sebagai bayi lebih cenderung menjadi gemukdan lebih mungkin lebih suka rasa manis. Dengan kecemasan mengenaipeningkatan kasus kegemukan pada anak-anak, hasil penelitian tersebut tepat waktu.

Jika mengamati bagaimana makanan padat diperkenalkan adalah isu yang masih relatif baru - telah ada penelitian sebelumnya mengenai saat yang tepat untuk memulai makanan padat dan apa yang bayi harus makan, tetapi sedikit tentang cara yang tepat untuk melakukan aktivitas tersebut. Banyak orang tua yang akhirnya menyerah untuk menyuapi anak-anaknya telah menggunakan praktek yang sudah usang, yaitu menyuapi bayi terlalu dini. Sebagai soerang health visitor, saya (Gill Rapley) melihat banyak keluarga telah berjuang memberi makan anaknya sebelum saya datang pada mereka untuk membantu, bahwa begitu banyak masalah yang tampaknya tak terelakkan dapat diselesaikan dengan membiarkan bayi enam bulan atau lebih makan sendiri.

Rahasianya tampaknya bukan pada apa yang ditawarkan pada bayi, tetapi bagaimana hal itu ditawarkan - dan dalam suasana emosional pada waktu makan. Dengan BLW, orang tua didorong untuk percaya bayi mereka dan tidak mengganggu aktivitas makan mereka. Bayi bergabung dengan anggota keluarga dan makan makanan (sehat) yang sama. Hal ini memungkinkan mereka untuk tetap terkontrol: mereka memilih apa yang dimakan, berapa banyak dan seberapa cepat. Mereka diperbolehkan untuk berhenti makan (atau tidak makan sama sekali) ketika kenyang. Selama yang disajikan di hadapan mereka adalah berbagai makanan sehat, mereka dapat dipercaya untuk membuat pilihan yang tepat. Karena tidak ada tekanan, tidak ada potensi perseteruan. Dan karena waktu makan adalah saatnya berbagi dengan orang lain, tidak ada kesan terburu-buru untuk "bagaimana pun caranya supaya bayi berhasil makan".


Menyuapi bayi, di sisi lain, menempatkan orang tua sebagai pihak yang bertanggung jawab. Bahkan dengan maksud terbaik di dunia pada prakteknya bisa jadi tetap sulit. jika Anda memiliki semangkuk bubur halus dan bayi untuk disuapi, menahan godaan untuk membujuk mereka untuk makan sebanyak yang Anda pikir mereka butuhkan - waktu makan dapat mudah menjadi medan pertempuran. Games dan trik dilakukan untuk membuat bayi makan atau membuat mereka makan lebih banyak (seperti "ini ada pesawat dataangg!"). Hal ini mendorong bayi untuk terus makan bahkan ketika tubuh mereka sebetulnya sudah memberitahu mereka bahwa perutnya sudah kenyang. Anda juga bisa tergoda untuk menggunakan makanan manis sebagai suap untuk membujuk anak kecil untuk makan lebih banyak makanan sehat (yang mungkin rasanya kurang lezat), yang akan mengajari mereka bahwa makanan manis itu menyenangkan dan makanan sehat itu membosankan. Semua hal ini bisa menjadi penyebab pilihan makanan yang tidak sehat dan makan berlebihan di masa depan.


Bayi belajar dengan melakukan. Mereka digerakkan oleh rasa ingin tahu. Mereka secara alami ingin mengatasi dan mengeksplorasi hal-hal baru - termasuk makanan. BLW memungkinkan para bayi untuk belajar tentang tekstur dan rasa, untuk menggabungkan makanan atau memakannya secara terpisah, dan untuk menemukan sukacita makan dengan cara yang tidak mungkin diperoleh jika dia makan dengan cara disuapi semangkuk bubur. (Sumber: http://babyledweaning-indonesia.blogspot.com/)

Apakah bayi ga tersedak tuh, baru belajar makan udah langsung dikasih finger food?
bayi itu pinter lho, dia punya refleks untuk melepehkan makanan yang dirasa kegedean dari mulutnya. dan, selama bayi duduk tegak ketika makan, insyaAllah gak akan kesedak. kalo sekedar “oeekk oekk”, itu namanya bukan kesedak (choking), melainkan gagging (refleks melepeh).

Trus, makanan apa yang bisa dijadikan finger food buat bayi?
Finger food. Merupakan aneka jenis makanan kecil seukuran jari tangan, sehingga mudah dijumput dan digenggam jemari bayi (sumber:http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/Bayi/finger.food.untuk.bayi/001/001/1335/43/3)
So, jenis makanan yang kita pilih harus memenuhi syarat tersebut :mudah digenggam, tekstur lembut. misalnya: apel,alpukat, brokoli kukus, wortel kukus, pir, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lelaki Ku

Terpisah jarak dan waktu dari orang yang dicinta Pergi jauh dari tanah kelahiran demi wujudkan cita Tekad membaja sebagai bekal diri ...